18 Desember 2008

THE TRIO FOR TRAUMA by Ahmad Faiz Zainuddin From LoGOS Institute

THE TRIO FOR TRAUMA by Ahmad Faiz Zainuddin From LoGOS Institute
http://www.LoGOS.co.id

1. The Movie Technique - Teknik Pembayangan
Proses dimana penderita “Membayangkan” secara rinci & jelas “film” yang memutar kejadian traumatis yang pernah dialami

Kelebihan The Movie Technique
• Memungkinkan penyembuhan yang lembut & nyaman
• Secara otomatis mengantarkan penderita untuk “being specific”
• Penderita tidak perlu menceritakan masalahnya (privasi terjaga)

Jika kejadian traumatis itu sebuah film, maka,
• Memiliki awal & akhir spesifik
• Memiliki judul spesifik
• Durasi spesifik
• Para pemain spesifik dengan “kata” & “tindakan” spesifik
• Menimbulkan perasaan spesifik

Langkah -Langkah The Movie Technique
1. Jika kejadian itu sebuah film, berapa durasinya ? (3-10 menit)
2. Apa judul film itu ? (aktor, kejadian, waktu yang spesifik)
3. Bayangkan film-nya, apa yang anda rasakan? Berapa intensitasnya?
4. Lakukan beberapa putaran tapping sambil membayangkan filmnya…
5. Ceritakan secara verbal kejadiannya…
6. Gunakan SEFT setiap ada peningkatan intensitas emosi…

2. Tell The Story Technique - Teknik Bercerita
Proses dimana penderita “Menceritakan secara rinci & jelas” kejadian traumatis yang pernah dialami

Keuntungan Tell The Story Technique
• Mudah dilakukan & lebih tuntas (dibanding dengan movie technique).
• Secara otomatis dapat mengungkap aspek-aspek tersembunyi atau “akar” masalah penderita (tidak perlu banyak bertanya).
• Dapat digunakan sebagai proses terapi, sekaligus “menguji” keberhasilan terapi.

Langkah-Langkah Tell The Story Technique
1. Ceritakan “kejadian” spesifik yang membuat Anda trauma, sedih, marah, dsb.
2. Jika ini terlalu menyakitkan, “go global”; atau ceritakan secara umum kejadiannya.
3. Berhenti & tapping kapanpun saat merasakan intensitas emosi.
• Perhatikan tanda-tanda ada aspek yang muncul.
• Isyarat munculnya “akar” masalah.
• Sehingga tidak perlu menjadi “detektif” pencari “aspects” & “core” problems.
• Tidak perlu bersikap “berani” atau ‘sok tabah”.
4. Ulangi ceritanya sambil tapping sampai tidak ada intensitas emosi saat bercerita.
5. Bayangkan dengan jelas seluruh kejadiannya & cobalah untuk mendramatisir (memancing emosi negatif). Lakukan tapping lagi jika masih ada sisa emosi negatif.
6. Tes Terakhir: Hadapilah objek trauma Anda seperti; kunjungi tempatnya, peganglah bendanya, datangi orangnya, dsb.

3. Tearless Trauma Technique - Teknik Trauma Tanpa Air Mata
Proses dimana penderita “menebak” intensitas emosi yang akan dia rasakan jika membayangkan peristiwa traumatis yang pernah ia alami. Disebut juga teknik “Peace Without Pain”.

Keuntungan Tearless Trauma Technique
• Dapat dilakukan secara berkelompok atau perseorangan
• Sangat nyaman dan lembut, khususnya bagi mereka yang mengalami trauma berat, yang bahkan membayangkan lagi peristiwa traumatisnya sudah sangat takut.

Langkah-Langkah The Tearless trauma Technique :
1. Tanyakan pada penderita untuk mengingat kembali trauma spesifik yang pernah mereka alami.
  • Pastikan peristiwanya spesifik ( misalnya: “ayah menampar saya di depan teman saya saat umur saya 10 tahun” adalah lebih spesifik disbanding “ayah sering memukul saya”)
  • • pastikan penderita tidak shifting aspect, tetap pada satu peristiwa spesifik, tidak bergeser ke peristiwa lain
2. Mintalah penderita untuk menebak berapa intensitas emosi yang dia akan alami (1-10) jika mereka mengingat kembali peristiwa itu secara detail dan jelas. Jadi penderita tidak diminta untuk sungguh-sungguh membayangkan peristiwa traumatisnya.
3. Mintalah penderita untuk membuat satu judul untuk traumanya, misalnya “marah saat ditampar ayah”, lalu lakukan SEFT dengan kalimat set-up sama dengan judul trauma yang telah dibuat
4. Mintalah penderita untuk menebak kembali intensitas emosinya. Biasanya sudah turun. Lakukan beberapa putaran (biasanya setelah 3 – 4 putaran intensitas emosi penderita tingggal 0 – 3)
5. Hanya setelah intensitas peserta turun jadi 0 – 2, bisa anda lanjutkan dengan meminta mereka sekali lagi melakukan satu putaran SEFT, dan setelah itu membayangkan peristiwa traumatisnya.

Tidak ada komentar: